Alasan Fresh Graduate Memilih Bekerja Freelance

Gajimu memaparkan segi positif dan negatif menjadi pekerja lepas/freelancer.Banyak fresh graduate lulusan SMU/Universitas di kota besar seperti Jakarta memilih menjadi bekerja freelance karena mereka menganggap penghasilannya lebih besar dan bebas

Bebas, bisa menjadi bos diri sendiri, tidak perlu macet-macetan ke kantor, bisa bekerja kapan saja dan dimana saja, itulah bayangan kita akan seorang pekerja lepas atau yang lebih dikenal dengan freelance. Kehidupan sebagai seorang freelancer memang sangat menggoda terutama bagi anda yang jenuh terjebak rutinitas yang mematikan kreatifitas. Tidak heran belakangan ini, banyak fresh graduate yang berjiwa lepas dan kreatif memilih untuk terjun ke dunia freelance, entah itu menjadi part-time atau full-time freelancer.

Sebelum memilih karir ber-freelance untuk masa depan, tidak ada salahnya apabila anda mengetahui sisi positif dan negatif dari freelance biar anda tidak menyesal nantinya.

 

Dilihat dari segi Positif Negatif
Penghasilan Inilah alasan utama mengapa orang-orang banyak yang terjun ke dunia freelance. Para freelancer bisa menetapkan sendiri harga untuk hasil kerjanya itulah sebabnya mengapa penghasilan mereka bisa 2 atau 3 kali lipat lebih banyak dari gaji karyawan pada umumnya. Seorang freelancer bebas berkreasi menentukan bentuk kerjasama/bernegosiasi gaji yang diharapkan untuk dapat mengoptimalkan pendapatan. Semakin cepat proyek diselesaikan, semakin cepat uang didapat, jadi bisa gajian kapan saja. Semua pendapatan hasil kerja anda pun tidak dipotong oleh apapun, tidak seperti di perusahaan.  Berbeda dengan pekerja kantoran yang mendapat gaji pasti, gaji freelancer cenderung labil. Kenapa begitu? Karena penghasilan dari seorang freelancer bergantung pada kemahirannya dalam mencari klien/proyek. Tidak ada proyek, ya tidak makan. Bukan hanya itu, terkadang harga yang ditentukan dalam sebuah proyek bisa jauh berbeda. Belum lagi, anda harus dipusingkan dengan mengurus pajak penghasilan sendiri.
Keamanan Ada kalanya, freelancer bisa mendapat kontrak selama 1-2 tahun karena klien menyukai hasil kerja freelancer dan mereka tetap digaji sesuai dengan harga yang mereka tetapkan sendiri. Freelance mempunyai kelemahan di bagian keamanan. Kalau menjadi karyawan perusahaan, sudah pasti setidaknya kita akan mendapat kontrak kerja 1-2 tahun ke depan yang membuat kita tidak khawatir dengan pendapatan dalam jangka panjang. Sedangkan freelancer biasanya hanya bertahan sampai proyek yang dikerjakan selesai, kadang bisa selesai hanya dalam waktu 3 hari. Setelah itu freelancer harus kembali mencari prospektif klien/proyek baru.
Waktu & Tempat Freelancer bisa lepas dari ikatan jam kerja kantoran (9 to 5 office hour), tapi bukan berarti tidak bekerja lho. Terkadang mereka bisa bekerja lebih dari 8 jam/hari kadang  hanya 3 jam/hari. Jam kerja lebih fleksibel karena diatur oleh diri sendiri. Selama anda pintar mengelola waktu, banyak waktu yang bisa dialokasikan untuk kehidupan pribadi.  Sama halnya dengan tempat, kita bisa mengerjakan pekerjaan kita dimana saja entah itu di rmh, cafe, pinggir pantai selama kita mempunyai fasilitas yang mendukung untuk mengerjakan itu. Bagi freelancer yang tidak memiliki tanggung jawab dan skill manajemen waktu yang baik, kebebasan bisa menjadi boomerang bagi karir anda. Terkadang anda menyepelekan deadline yang bisa membuat hasil kerja jadi tidak maksimal. Untuk belajar disiplin waktu anda bisa memakai teknik Pomodoro.
Fasilitas Di kantor, fasilitas seringkali ditentukan oleh manajemen ataupun oleh kesepakatan di antara karyawan, fasilitas yang seragam ini seringkali tidak sesuai kebutuhan pribadi. Nah, freelancer bisa memilih fasilitas ada saja yang dibutuhkan dan harus dibeli. Kita harus mengeluarkan uang extra untuk fasilitas - fasilitas yang kita butuhkan atau alat yang mendukung pekerjaan seperti komputer, koneksi internet, meja, listrik, transportasi, makan, Jaminan sosial dll. 
Atasan Anda menjadi bos untuk diri sendiri, anda tidak perlu lagi mendengar ocehan/omelan bos. Anda bebas menentukan gaji, jam kerja, cara yang anda pakai, fasilitas yang anda gunakan, dll. Bangun sistem kerja anda sendiri dan patuhilah!  Sangat berbahaya bila kita tidak bisa mengatur diri sendiri. Banyak gangguan yang akan datang seperti rasa malas, kantuk, gangguan dari keluarga/teman, game, TV dan masih banyak lagi. Jadi tanyakan kembali pada diri anda, apakah anda mampu mengontrol diri sendiri.

 

Kesimpulannya, bekerja sebagai freelancer menawarkan kebebasan dalam banyak hal tetapi menyimpan resiko yang lebih besar sedangkan kerja tetap menawarkan kebebasan yang sedikit, dengan resiko yang sedikit pula. Semua kembali ke diri masing-masing, menjadi karyawan sebuah perusahaan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), wirausahawan atau pekerja freelance merupakan pilihan hidup/pilihan karir.

Sumber :

 

 

 
Loading...